Sabtu, 16 Juni 2012

Menguji Keberadaan Unsur C, H, dan O pada Senyawa Karbon


Alat dan Bahan

Spiritus 
tabung reaksi 
Pipa kapiler 
Sumbat
Sukrosa (C11H22O11(s) )
Glukosa (C6H12O6(s)
Kertas kobalt (CoCl2
Larutan air kapur (Ca(OH)2(aq) 
tembaga (II) oksida/CuO 
Sumbat 
Statif dan Klem

Percobaan I

            Untuk mengetahui keberadaan unsur C, H, dan O di dalam senyawa karbon percobaan akan dilakukan dengan menggunakan kertas Kobalt (CoCl2). Percobaan  pada kertas Kobalt yaitu untuk menguji keberadaan gas H2O pada senyawa karbon.

Cara kerja :

            Pertama masukkan 3 spatula Glukosa (C6H12O6(s) ) atau Sukrosa (C11H22O11(s) ) ke dalam tabung reaksi, setelah itu tutup tabung menggunakan sumbat. panaskan tabung reaksi menggunakan spiritus. Hentikan pemanasan ketika uap air atau bintik bintik air sudah muncul pada dinding tabung reaksi. Letakkan kertas Kobalt pada uap air di dalam tabung reaksi, jika kertas Kobalt yang berwana biru berubah warna menjadi warna merah, artinya hasil pemanasan tadi menghasilkan gas H2O. karena kertas kobalt hanya akan bereaksi dengan H2O saja. 

Reaksi Pembakaran pada Glukosa

C6H12O6(s)  + 6O2(g)   6CO2(g) + 6H2O(g)

Reaksi Pembakaran pada Sukrosa

C11H22O11(s) + 12O2(g)  12CO2(g) + 11H2O(g) 
sukrosa

glukosa






 Percobaan II

            Percobaan kedua akan dilakukan menggunakan air kapur (Ca(OH)2(aq) ). Uji air kapur bertujuan untuk menguji keberadaan gas CO2. Adanya gas CO2 berarti menunjukkan bahwa senyawa tersebut mengandung unsur C dan O. Uji air kapur dilakukan dengan cara melewatkan gas CO2 yang terbentuk kedalam larutan kapur. Larutan kapur yang awalnya bening akan berubah menjadi keruh.

Cara kerja :
           
            Masukkan 3 spatula Glukosa atau Sukrosa dan satu setengah spatula CuO, kemudian tutup tabung reaksi dengan sumbat. Hubungkan pipa kapiler dengan tabung reaksi yang berisi Glukosa atau Sukrosa dengan  air kapur. Pipa kapiler berfungsi untuk menghubungkan jalannya COdari pembakaran Glukosa atau Sukrosa ke air kapur.
            Jepit tabug reaksi menggunakan statif dan klem agar mempermudah pada saat pemanasan dilakukan. panaskan tabung reaksi dengan sipritus yang berisi Glukosa atau sukrosa.
            Pemanasan tersebut akan menghasilkan gas yang akan menuju ke air kapur dan menimbulkan gelembung-gelembung kecil awalnya, dan akhirnya akan mengeruhkan air kapur tersebut.
            Air kapur yang bereaksi dengan COakan menjadi keruh.

Reaksi Pembakaran dan Perubahan pada Larutan Air kapur
C6H12O6(s)  + 6O2(g)   6CO2(g) + 6H2O(g)
6Ca(OH)2(aq) + 6CO2(g)  6CaCO3(s) + 6H2O(l)
(glukosa) 

Reaksi Pembakaran dan Perubahan Pada Larutan Air kapur
C11H22O11(s) + 12O2(g)  12CO2(g) + 11H2O(g)
12Ca(OH)2(aq) + 12CO2(g)  12CaCO3(s) + 12H2O(l)
(sukrosa)

sebelum pemanasan

sesudah pemanasan

Semoga Bermanfaat
Terima Kasih





Tidak ada komentar:

Posting Komentar