Namaku
Hana. Hari ini adalah pengumaman kelulusan penerimaan siswa di baru tingkat
SMA. Apa??? hari ini?? Oh Tuhan.. aku lupa..
setiap hari seperti inilah aku, bangun
telat. akupun bergegas mandi dan cepat-cepat berpakaian.
Hari ini cuaca begitu dingin hingga
membuat badanku menggigil walaupun aku sudah memakai pakaian hangat,
sarung tangan dan shal. wajar saja, karena ini adalah musim dingin.
Oh Tuhan.. cobaan macam apalagi ini.
keretaya sudah berangkat, dan aku harus menunggu untuk kereta berikutnya.
sepertinya aku harus meminta bantuan pada temanku. Rina. Dia selalu membawa
kendaraan ke sekolah maupun untuk pergi kemana saja. Ku telephone saja Dia.
"Rina?"
"YYAA? SIAPA INII??"
suaranya yang ribut membuat telingaku menjauh dari handphone-ku. pasti
dia sedang dijalan.
"Rin, ini aku Hana."
"SIAPAA?" tanyanya dengan
suara yang lebih keras lagi
"HANAA, RRIIINN" ku perbesar
suaraku agar ia bisa mendengarnya
"OOhh.. ada apa, Hana?"
"Bisa jemput aku di stasiun kereta
apa, tidak? aku mau ke SMA 1 liat pengumaman. Tolong yah, bisa yah..!!"
nada ku minta tolong
"Ok, tunggu aku disana"
dia sudah menutup telephonenya. temanku
yang satu ini sangat pengertian, dia ada disaat aku butuh, tidak butuh juga dia
selalu ada. hehe
setelah diantar sama Rina ke SMA 1, aku
lari tanpa melepas helm ku. hati ku berdegup ingin cepat-cepat melihat
hasilnya. kucari-cari nomor 107 di papan pengumaman. Dan
ternyata..........................................
Dapat! ada ... nomor tesku ada.. rasa
senang ini membuatku mengeluarkan air mata. baiklah masa-masa remaja ku yang
kuhabiskan di SMA 1.
Hari pertama sekolah.
untuk pertama kalinya aku bangun lebih
cepat karena ini adalah upacara penerimaan siswa baru.
Seragam, tas, dan bekal sudah siap. ayo
kita berangkat.
semua siswa baru berkumpul di aula
sekolah. siswa dengan nilai tertinggi akan berpidato di atas nanti. Aku
penasaran siapa orangnya. mungkin saja aku.. ahah tentu saja bukan, aku ini tak
punya otak seperti Einstein, dikelaspun tak perah dapat peringkat.
oh, orang yang akan berpidato akan
naik. Wahh, sangat tampan. Kalau tidak salah namanya Rio. kelas 1.A.
kita satu SMP dulu, tapi tidak saling
kenal. Dia termasuk orang yang populer di SMP dan dia juga sangat pintar. wajar
saja kalau dia memiliki nilai tertinggi pada tes tersebut.
upacara penerimaan siswa baru telah
selesai. dan... Aku tersesat. Yah Tuhan, sekolah ini begitu luas, aku tidak
dapat menemukan dimana kelasku. air mataku hampir keluar. Jika saja ada
seseorang yang dapat menolongku.. T.T
tiba-tiba saja ada seseorang di belangku.
Oh itu Rio. syukurlah ada orang yang bisa membantuku.
"kenapa kamu belum masuk kekelas,
sebentar lagi bel akan berbunyi"
"aku hilang arah, tak tau dimana
kelasku" aku menjawab sambil terisak-isak
aku kaget karena dia menarik tanganku.
aku terlalu lelah untuk berdiri gara-gara mengelilingi sekolah ini.
ini adalah pertama kalinya seorang
lelaki menggenggam tanganku. tangannya yang besar dan kuat memegangku. aku tak
tau apa yang kurasakan, hati ku berdebar lebih cepat dari biasanya, cuaca yang
dingin terasa panas. Kurasa Suara jantungku lebih keras, aku khawatir jika Rio
mendengarnya. mungkin ia akan menilaiku gadis yang aneh.
"terima kasih" muka ku merah
"tak masalah, siapa namamu?"
sudah kuduga dia tak mengenal ku.
"H...Hana"
"Hana, aku Rio. dari kelas 1.A,
salam kenal yahh"
dia terseyum. sangat menawan.
tiba dirumah, aku menghubungi Rina
tentang kejadian hari ini. suasana hati ku sama sama seperti tadi pagi. kacau,
senang, gugup, dan ahhh... aku tak tau apa ini. aku terus saja memikirkan Rio. ada
apa dengan ku..
Rina pun datang dan kami mulai
bercerita. Rina bilang aku punya perasaan ini karena aku suka sama Rio.
apaa??.. aku tak percaya, wajahku semakin merah ketika mendengar perkataan
Rina.
Karena perkataan Rina aku jadi susah
tidur semalam, dan wajah ku jadi terihat aneh, dengan lingkaran hitam di
sekitar mataku. Selagi di loker sepatu, tiba-tiba saja Rio datang dan menyapaku
" selamat pagi, Hana" dia
terseyum riang seperti biasanya
"p..pa..pagi" aku menjawab
dengan gugup.
setelah itu dia pergi dengan temannya.
ya ampun. apa aku benar menyukai Rio??.
Aku tak tau, ini adalah perasan pertama yang kuhadapi dan sangat menggangguku.
Apa yang harus kulakukan, aku bersikap sangat aneh jika Rio muncul dihadapanku.
Apa benar First Love itu, seperti ini??
aku terus memikirkannya hingga
tiba-tiba saja. *BRUUKK aku menabrak seseorang
"aww.. Maaf aku tidak
hati-hati" kataku
"yah, tak masalah"
dan yang tabrak itu adalah.. Rio. ya
ampun pasti muka ku memerah lagi. ingin rasanya aku lari, dan semoga saja Rio
tak melihat ku.
"oh hey, itu kamu Hana. ahahh
kebetulan sekali"
"heheh.. i..iya, maaf aku tidak
sengaja menabrak mu. maafkan aku sekali lagi" aku menjawab dengan gugup
"ahha kamu lucu sekali, jangan
meminta maaf terus. ini bukan masalah besar. kamu baik-baik saja,kan? mari
kubantu"
"ah, tidak usah, aku baik-baik
saja. terimah kasih"
aku langsung kabur karena merasa sangat
malu.
mungkin aku benar-benar menyukainya.
kurasa aku tak akan memberitahu orang lain tentang perasaanku ini, kecuali
Rina. cukup aku, Rina dan Tuhan yang tahu perasaanku terhadap Rio.
aku lupa, hari ini adalah jadwalku
untuk membersihkan halaman sekolah, aku belum tau siapa yang akan menemaniku
nanti. dan yang akan punya jadwal sama denganku adalah Rio. sungguh tak ku
percaya. aku senang, gugup, dan ingin menghindar. Tapi karena kecerobahan ku,
aku terjatuh dan Rio menolongku lagi. ia berkata kalau aku ini selalu saja kurang
waspada. Rio menolongku mengobati luka ku diruang UKS. wajahnya begitu dekat
dengan wajahku, pasti muka ku merah lagi. aku sangat malu. ingin rasanya aku
bilang kedia "aku suka kamu, Rio" tapi aku takut, entah aku takut
sama apa. hingga lukaku selesai di obati, dan dia berdiri bersiap untuk pergi.
aku menahannya, diapun berbalik kaget.
"ada apa, Hana? kamu tidak bisa
berdiri?"
aku hanya diam dan menengok keatas
tepat kearahnya dan bilang "Rio..."
"Rio aku suka kamu"
suasana hening dan aku melanjutkan perkataanku
"aku suka Rio, sejak kamu menolongku di hari pertama sekolah dulu, aku
suka liat senyum kamu, aku suka kamu menyapaku setiap pagi, aku suka kamu
selalu baik sama aku, aku suka semua tentang Rio" aku tak bisa menahan air
mataku, tangan ku masih saja memegang seragamnya. dan ..
"Hana, aku sudah menyukaimu
semenjak kita masih SMP, tapi aku tidak tau namamu siapa" tiba-tiba saja
ia memelukku. aku heran, bingun, kaget dan senang.
"ketika tau nama mu, sepanjang
hari ku hanya memikirkan mu. Hana, kamu mau jadi pacar ku?"
ya Tuham, apa aku sedang bermimpi? atau
ini adalah kenyataan? aku kaget dan terus menatapnya.
dengan refleksnya bibit ku berkata
"i...i.. iya" wajah ku memerah. dan ia memelukku lebih erat lagi.
dan saat itu kami berpacaran. setiap
istirahat makan bekal bersama di atas loteng, pulang sekolah juga selalu
bersama, jika dirumah kita sms-an. dan itu sangat menyenangkan. Itulah cinta
pertamaku, Rio ^^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar